Tahukah sahabat Bonanza88, bermain game online adalah aktivitas yang sangat menyenangkan dan populer dimainkan, dengan 70 persen diantaranya didominasi oleh remaja di bawah usia 18 tahun.
Beberapa game online populer antara lain soliter yang bisa dimainkan di komputer, konsol game, smartphone hingga tablet memungkinkan pengguna bermain dengan orang yang mereka kenal secara langsung dan orang lain yang mereka temui secara online.
Faktanya, 65% pemain video game dari segala usia mengatakan bahwa mereka bermain dengan orang lain. Ada banyak jenis videogame, misalnya saja game role playing, action game, shooter game, sport game, fighting game, hingga game education seperti puzzle dan lain sebagainya.
Menariknya, bermain game online dapat memberikan dampak positif pada keterampilan kognitif, emosional, dan sosial pemain. Ini juga dapat membantu anak-anak dan remaja untuk dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah dan menyusun strategi mereka.
Misalnya saja, permainan tim multi pemain dapat membantu remaja belajar bagaimana bekerja sama dengan orang lain. Remaja yang bermain game online juga dapat meningkatkan keterampilan motorik dan kreativitas mereka.
Game online juga menawarkan ruang bagi pemain untuk melatih emosi mereka, dan dapat meningkatkan suasana hati pemain dan meredakan kecemasan. Selain itu, juga bisa menjadi tempat untuk mencari teman baru dan bersosialisasi.
4.Beritahu Sekolah dan Guru Tentang Masalah Cyberbullying
Terkadang cyberbullying mungkin tidak ditangani oleh pihak sekolah jika kejadian tersebut terjadi diluar lingkungan sekolah sekolah.
Namun, meskipun sekolah anak Anda mengadopsi pendekatan ini, mereka tetap harus diberi tahu. Ini akan memastikan mereka dapat menangani secara efisien setiap masalah di tempat yang mungkin berasal dari, atau terkait dengan, insiden online.
Penting agar anak Anda merasa cukup nyaman untuk mendekati orang dewasa tepercaya jika mereka menjadi sasaran online. Ini akan berfungsi untuk memastikan bahwa jika ada cyberbullying yang dimulai, hal itu dapat ditangani dan dihentikan sesegera mungkin.
5. Mencegah anak-anak Anda dari cyberbullying
Selain memantau aktivitas online anak-anak untuk bukti viktimisasi, penggunaan alat yang sama juga penting untuk memastikan bahwa anak Anda tidak mengintimidasi orang lain.
Jika Anda yakin anak Anda telah bertindak tidak baik atau tidak pantas saat bermain game online, hal itu harus segera ditangani. Misalnya saja dengan menarik akses online dapat menjadi langkah yang efektif bagi seorang anak untuk menilai dan mengubah perilaku mereka dalam situasi seperti ini.
6. Ajarkan Anak Perilaku Digital Aman
Ajarkan anak-anak tentang perilaku digital yang aman, termasuk tidak mengklik tautan dari orang asing, tidak mengunduh bot (perangkat lunak untuk tugas otomatis) atau mengklik tautan di forum permainan.
Selain itu, tidak membagikan informasi pribadi seperti email, nomor telepon, alamat, dan kata sandi, tidak berpartisipasi dalam perilaku intimidasi dari pemain lain dan apa yang harus dilakukan jika mereka mengamati atau mengalami cyberbullying.
7. Tolak untuk Menanggapi Cyberbullies
Jika anak-anak mengalami cyberbullying, maka mereka perlu menahan diri untuk tidak menanggapi hal tersebut. Artinya, mereka tidak boleh berdebat atau terlibat dalam cara apa pun dengan pelaku.
Pelaku cyberbullying mencari respons emosional, tetapi jika anak Anda menolak memberi mereka apa pun untuk melanjutkan, mereka hanya memiliki komunikasi sepihak.
Sementara itu, mereka harus mengambil tangkapan layar dari pelecehan tersebut dan menyimpannya sebagai bukti pertemuan tersebut.
8. Logout Saat Menggunakan Perangkat Publik
Ingatkan anak Anda bahwa ketika mereka menggunakan komputer atau laptop umum di sekolah atau perpustakaan, mereka harus keluar dari akun apa pun yang mereka gunakan. Ini termasuk keluar dari email, akun media sosial, akun sekolah mereka, akun Amazon, dan akun lain yang mungkin mereka buka.
Menutup tab saja tidak cukup. Jika seseorang masuk ke komputer segera setelah selesai, mereka mungkin masih bisa masuk ke akun anak Anda. Dan begitu mereka memiliki akses, mereka dapat mengontrol akun tersebut dengan mengubah kata sandi.
Begitu mereka memiliki kendali, mereka dapat menyamar sebagai anak Anda secara online dengan membuat postingan dan komentar palsu yang membuat anak Anda terlihat buruk. Selain itu, setelah Anda kehilangan akses ke akun, akan sulit dan memakan waktu untuk mendapatkan kembali kendali.
9. Kelola Berbagi Lokasi
Beberapa smartphone memungkinkan pengguna untuk berbagi lokasi mereka dengan teman. Artinya, jika mereka berbagi lokasi dengan orang lain, orang tersebut akan selalu tahu di mana mereka berada.
Diskusikan dengan anak Anda tentang dengan siapa mereka dapat membagikan lokasi mereka atau jika mereka dapat membagikannya sama sekali.
Demikian pula, beberapa foto yang diambil dengan smartphone sudah memiliki geotag yang menunjukkan di mana foto itu diambil. Orang-orang dapat menggunakan foto-foto ini untuk menentukan lokasi anak Anda, meskipun mereka tidak pernah menyebutkan di mana foto itu diambil.
Anak Anda perlu memperhatikan foto mana yang mereka bagikan dan kapan. Misalnya, Anda mungkin ingin mereka tidak memposting foto liburan sampai Anda kembali dari liburan. Dengan cara ini, Anda tidak membiarkan seluruh dunia online tahu bahwa tidak ada orang di rumah Anda selama dua minggu ke depan.